Review: "SAK ETAP
- Sri Ambardi
- Jun 24, 2015
- 23 min read
Tinjauan Umum
SAK ETAP adalah Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik signifikan
SAK ETAP merupakan PSAK yang disederhanakan : Pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana, Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran, Mengurangi pengungkapan,
Merupakan standar yang berdiri sendiri secara keseluruhan (stand alone)
SAK ETAP sebagai solusi utk SME (Small Medium Enterprises) karena disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi sesuai kondisi di Indonesia dan dibuat lebih ringkas.
IFRS for SMEs (Small Medium Enterprises)
Merupakan full mini IFRS
Target IFRS for SMEs adalah perusahaan menegah ke bawah
Terdapat pengurangan opsi dan pengungkapan
Tidak terdapat pengakuan dan pengukuran yang berbeda dengan Full IFRS, kecuali “borrowing cost” dibebankan langsung dan tidak dikapitalisasi
Terdapat pengaturan mengenai “ Ekuitas”
Mulai tahun 2011 perusahaan harus memilih menjadi menggunakan PSAK-IFRS atau SAK-ETAP
Ketentuan Transisi dan Tanggal Efektif
SAK ETAP diterbitkan tahun 2009 berlaku efektif 1 Januari 2011 dan dapat diterapkan lebih awal yaitu 1 Januari 2010.
Diterapkan secara retrospektif, jika tidak praktis diperkenankan prospektif.
Prospektif:
Mengakui semua aset dan kewajiban sesuai SAK ETAP
Tidak mengakui aset dan kewajiban jika tidak diijinkan oleh SAK ETAP
Mereklasifikasi pos-pos yang berdasarkan kerangka pelaporan sebelumnya menjadi pos-pos sesuai SAK ETAP
Menerapkan pengukuran aset dan kewajiban yang diakui sesuai SAK ETAP.
ETAP dapat memilih tetap menggunakan SAK atau menggunakan SAK ETAP.
ETAP yang tetap memilih menggunakan SAK tidak boleh di kemudian hari berubah menggunakan SAK ETAP.
Entitas dengan akuntabilitas publik yang kemudian telah memenuhi persyaratan sebagai ETAP dapat menggunakan SAK ETAP.
ETAP yang kemudian berubah menjadi bukan ETAP maka harus menggunakan SAK dan tidak boleh lagi menggunakan SAK ETAP
Ruang Lingkup
SAK ETAP ditujukan untuk digunakan oleh entitas yang:
Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan
Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal.
Pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit
Kelebihan SAK ETAP di bandingkan PSAK IFRS Based
SAK ETAP lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS Based sehingga lebih mudah dalam implementasinya
SAK-ETAP Lebih sederhana dibanding PSAK – IFRS Based antara lain:
Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan
Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas.
Pajak menggunakan konsep pajak terutang bukan pajak tangguhan
Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan (IFRS untuk SME )
SAK ETAP masih memerlukan professional judgement namun tidak sebanyak untuk PSAK – IFRS.
Dalam beberapa hal tidak ada perubahan signifikan dibandingkan dengan PSAK lama: contoh PSAK 16 (1994). Namun ada beberapa hal yang dimodifikasi dari IFRS/IAS.
PSAK – IFRS perlu dokumentasi dan IT yang kuat
PSAK – IFRS based sulit diterapkan bagi perusahaan menengah kecil mengingat penentuan fair value memerlukan biaya yang tidak murah (bayar konsultan appraisal).
PSAK – IFRS rumit dalam implementasinya seperti kasus PSAK 50 dan PSAK 55 meskipun sudah disahkan tahun 2006 namun implementasinya tertunda bahkan 2010 sudah keluar PSAK 50 (revisi).
PSAK – IFRS menggunakan principle based sehingga membutuhkan banyak professional judgement.
Manfaat - SAK-ETAP
Diharapkan dengan adanya SAK ETAP perusahaan kecil & menengah mampu untuk menyusun laporan keuangannya sendiri.
Dapat diaudit dan mendapatkan opini audit sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana (misalnya mengajukan kredit ke Bank) untuk pengembangan usaha.
Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan.
ISI SAK ETAP
NO SAK
JUDUL (PERIHAL)
1
Ruang Lingkup
2
Konsep dan Prinsip Pervasive
3
Penyajian Laporan Keuangan
4
Neraca
5
Laporan Laba Rugi
6
Laporan Perubahan Ekuitas
7
Laporan Arus Kas
8
Catatan atas Laporan Keuangan
9
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
10
Investasi pada Efek Tertentu
11
Persediaan
12
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas Anak
13
Investasi pada Joint Venture
14
Propoerti Investasi
15
Aset Tetap
16
Aset Tidak Berwujud
17
Sewa
18
Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi
19
Ekuitas
20
Pendapatan
21
Biaya Pinjaman
22
Penurunan Nilai Aset
23
Imbalan Kerja
24
Pajak Penghasilan
25
Mata Uang Pelaporam
26
Transaksi dalam Mata Uang Asing
27
Peristiwa setalah Akhir Periode Pelaporan
28
Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
29
Ketentuan Transisi
30
Tanggal Efektif
Ruang Lingkup Entitas Yang Memiliki Akuntabilitas Publik
Perusahaan kecil yang memiliki saham di pasar modal.
Perusahaan yang telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.
Perusahaan manufaktur besar (bukan emiten).
Bank umum besar (bukan emiten).
Entitas yang bisnis satu-satunya adalah pendapatan bunga atas uang yang dipinjamkan kepada nasabah. Entitas ini memperoleh semua dana dari seorang pemilik yang milyuner.
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan harus menggunakan PSAK – IFRS Based, tetapi dapat menggunakan SAK ETAP jika ada regulasi yang mengijinan dari otoritas berwenang. Contoh : Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Penyajian Laporan Keuangan
Penyajian wajar posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas.
Entitas yang menggunakan SAK ETAP harus secara eksplisit menyatakan secara penuh atas kepatuhan terhadap SAK ETAP dalam catatan laporan keuangan.
Entitas harus menilai kelangsungan usaha pada saat menyusun laporan keuangan
Entitas menyajikan laporan keuangan minimal satu kali dalam setahun.
Informasi komparatif dengan periode sebelumnya
Pos-pos yang material disajikan terpisah.
Penyajian dan klasifikasi pos-pos harus konsisten, kecuali terjadi perubahan signifikan operasi entitas atau perubahan tersebut menghasilkan penyajian yang lebih andal dan relevan dan SAK ETAP mensyaratkan perubahan penyajian
Reklasifikasi harus dilakukan retrospektif, kecuali tidak praktis dapat secara prospektif.
Jika prospektif: diungkapkan sifat reklasifikasi dan jumlah pos yang direklasifikasi serta alasannya
Jika entitas hanya mengalami perubahan ekuitas yang berasal dari : laba rugi, pembayaran dividen, koreksi kesalahan periode lalu dan perubahan kebijakan akuntansi, maka entitas dapat menyajikan laporan laba rugi dan saldo laba sebagai pengganti laporan laba rugi dan laporan perubahan ekuitas
Identifikasi secara jelas setiap komponen laporan keuangan.
Informasi berikut, jika perlu, pada setiap halaman:
Nama entitas pelapor dan perubahan dalam nama tersebut sejak laporan periode terakhir
Tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan, mana yang lebih tepat bagi setiap komponen laporan keuangan;
Mata uang pelaporan, seperti didefinisikan dalam Bab 25 Mata Uang Pelaporan;
Pembulatan angka yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan.
Catatan laporan keuangan:
Domisili , bentuk hukum dan alamat kantor yang terdaftar
Penjelasan sifat operasi dan aktivitas utama
Penyajian Neraca
Penyajian
Klasifikasi aset lancar dan aset tidak lancar
Klasifikasi kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang
Kecuali jika memberikan informasi yang andal dan relevan dapat berdasarkan likuiditas
Menyajikan aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu.
Minimal mencakup pos-pos (akun-akun):
Kas dan setara kas,
Piutang usaha dan piutang lain-lain,
Persediaan,
Properti investasi,
Aset tetap,
Aset tidak berwujud,
Utang usaha dan utang lainnya,
Aset dan kewajiban pajak,
Kewajiban diestimasi
Ekuitas.
Kelompok aset tetap;
Jumlah piutang usaha, piutang dari pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa, pelunasan dipercepat dan jumlah lainnya;
Rincian persediaan
Kewajiban imbalan kerja dan kewajiban diestimasi lainnya
Urutan dan format pos tidak ditentukan oleh SAK ETAP (perusahaan bisa menentukan sendiri sesuai kompleksitas transaksi dan internal policy)
Penyajian Asset Lancar
Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar jika:
Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan, dalam jangka waktu siklus operasi normal entitas;
Dimiliki untuk diperdagangkan;
Diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan; atau
Berupa kas atau setara kas, kecuali jika dibatasi penggunaannya dari pertukaran atau digunakan untuk menyelesaikan kewajiban setidaknya 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
Aset lainnya diklasifikasikan tidak lancar
Penyajian Kewajiban Jangka Pendek
Entitas mengklasifikasikan kewajiban sebagai kewajiban jangka pendek jika:
Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi entitas;
Dimiliki untuk diperdagangkan;
Kewajiban akan diselesaikan dalamjangka waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan; atau
Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian kewajiban setidaknya 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
Entitas mengklasifikasikan semua kewajiban lainnya sebagai kewajiban jangka anjang.
Penyajian Ekuitas
Ekuitas terdiri dari:
Modal disetor
Tambahan modal disetor
Saldo laba
Pendapatan dan beban yang langsung diakui ke ekuitas
Entitas yang berbentuk PT, juga mengungkapkan:
Jumlah modal dasar
Jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh
Nilai nominal saham
Ikhtisar perubahan jumlah saham beredar
Entitas dapat menyajikan:
Laporan perubahan ekuitas
Laporan laba rugi dan saldo laba,
jika perubahan pada ekuitas hanya berasal dari laba atau rugi, pembayar dividen, koreksi kesalahan periode lalu dan perubahan kebijakan akuntansi.
Laba rugi tahun berjalan
Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas
Pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan.
Rekonsiliasi jumlah tercatat awal dan akhir periode dari komponen ekuitas.
Penyajian Laporan Laba Rugi
Menyajikan laporan laba rugi suatu periode tertentu yang menunjukan kinerja keuangan selama periode tersebut.
Pos minimal:
Pendapatan
Beban keuangan
Bagian laba atau rugi investasi (metode ekuitas)
Beban pajak
Laba atau rugi bersih
Pos luar biasa tidak diperkenankan
Penyajian Laporan Arus Kas
Menyajikan informasi arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
Aktivitas operasi hanya dapat disajikan secara tidak langsung.
Bunga dan dividen harus diungkap secara terpisah secara konsisten sebagai aktivitas operasi, investasi atau pendanaan.
Pajak penghasilan diungkapkan terpisah sebagai aktivitas operasi kecuali dapat secara spesifik diidentifikasi sebagai aktivitas investasi atau pendanaan.
Transaksi non kas tidak dapat disajikan dalam laporan arus kas
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas (+/+ : Penjualan asset tetap, penjualan investasi, penagihan pokok pinjaman kepada pihak lain ; -/- : Pembelian asset tetap, pembelian investasi)
Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan (+/+ : Penerbitan Saham, Penerbitan obligasi, Pinjaman ; -/- : Membeli theasury stock, Menarik obligasi, pembayaran pokok pinjaman kepada pihak lain, Pembayaran dividen)
Catatan atas Laporan Keuangan
Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangn
Menjelaskan informasi umum tentang perusahaan
Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh perusahaan termasuk metode akuntansi dan estimasi yang digunakan
Penjelasan rinci / data detail mengenai angka dalam laporan keuangan
Informasi tambahan mengenai transaksi atau akun tertentu:
Utang : tingkat bunga, kreditor, jumlah utang, jatuh tempo, jaminan yang digunakan
Investasi : nama perusahaan, jumlah kepemilikan, waktu akuisisi, dll
Pajak : jumlah pajak dibayarkan, pajak tangguhan, beda permanen/temporer, pajak final, dll
Informasi penting yang diharuskan oleh standar
Segmen usaha
Transaksi hubungan istimewa
Kontijensi
Kontrak kerjasama
Catatan atas laporan keuangan berisi informasi tambahan, penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan, dan harus mengungkapkan:
Dasar penyusunan laporan keuangan
Kebijakan akuntansi yang signifikan
Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan, tapi relevan untuk memahami laporan keuangan
Disajikan secara sistematis dan merujuk silang ke pos-pos dalam laporan keuangan.
Urutan Penyajian
Pernyataan kepatuhan sesuai SAK ETAP
Ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan
Informasi yang mendukung pos-pos yang disajikan dalam laporan keuangan, sesuai dengan urutan penyajian dalam laporan keuangan
Pengungkapan lain:
Kejadian setelah tanggal neraca
Standar akuntansi baru
Kondisi ekonomi global
Informasi tentang sumber utama ketidakpastian estimasi
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan dan praktik tertentu yang diterapkan oleh suatu entitas dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangannya.
Jika SAK ETAP secara spesifik mengatur transaksi, kejadian atau keadaan lainnya, maka entitas harus menerapkan SAK ETAP.
Namun, jika dampak tidak material maka entitas tidak perlu mengikuti persyaratan dalam SAK ETAP.
Entitas harus memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi secara konsisten untuk transaksi atau kejadian dan kondisi lain yang serupa.
Tidak Ada Pengaturan Spesifik
Jika SAK ETAP tidak secara spesifik mengatur suatu transaksi, peristiwa atau kondisi, maka manajemen menggunakan pertimbangan relevan dan andal untuk memilih kebijakan akuntansi dengan hirarki:
persyaratan dan panduan SAK ETAP yang berhubungan dengan isu serupa atau terkait
definisi, kriteria pengakuan dan konsep pengukuran sesuai dengan Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasif.
persyaratan dan panduan dalam PSAK non-ETAP yang berhubungan dengan isu serupa atau terkait
pengaturan terkini dari badan penyusun standar lain yang menggunakan kerangka dasar yang serupa
literatur akuntansi dan praktik industri yang berterima umum sepanjang tidak bertentangan.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Perubahan kebijakan akuntansi hanya jika:
disyaratkan sesuai SAK ETAP
menghasilkan informasi yang lebih andal dan relevan
Penerapan perubahan akuntansi:
sesuai dengan ketentuan transisi SAK ETAP
jika tidak diatur, maka penerapan secara retrospektif : a) entitas menerapkan kebijakan akuntansi baru seolah-olah kebijakan akuntansi baru telah diterapkan sebelumnya b) jika tidak praktis, entitas menerapkan kebijakan akuntansi baru pada periode sajian paling awal
Estimasi Akuntansi
Perubahan estimasi akuntansi adalah penyesuaian jumlah tercatat aset atau kewajiban, atau jumlah konsumsi periodik suatu aset, yang berasal dari pengujian status sekarang dari, dan ekspektasi manfaat ekonomi dan kewajiban masa mendatang.
Perubahan estimasi akuntansi yang berasal dari informasi baru atau pengembangan baru dan, oleh karena itu, bukan koreksi kesalahan.
Penerapan secara prospektif
Entitas A membeli aset tetap bangunan yang dibeli 1/1/2X03 sebesar 820 juta. Bangunan disusutkan dengan metode garis lurus, masa manfaat 20 tahun, nilai sisa 20 juta.
Pada 1/1/2X13 entitas merubah masa manfaat dari 10 tahun tersisa menjadi 20 tahun tersisa sehingga total masa manfaat menjadi 30 tahun.
Jumlah penyusutan per tahun (820-20)/20=40
Penyusutan selama 10 tahun = 400
Nilai buku tersisa 820-400 = 420
Penyusutan baru (420 – 20)/20 = 20
Koreksi Kesalahan Periode Lalu
Kesalahan periode yang lalu adalah kelalaian dan kesalahan pencatatan dalam laporan keuangan entitas untuk satu atau lebih periode lalu yang muncul dari kegagalan untuk menggunakan atau kesalahan penggunaan informasi yang andal, yang:
tersedia ketika laporan keuangan diterbitkan; dan
diekspektasi dengan layak seharusnya diperoleh dan dimasukkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan tersebut
Diterapkan secara retrospektif
Entitas A membeli aset tetap peralatan yang dibeli 1/1/2X08 sebesar 520 juta. Peralatan disusutkan dengan metode garis lurus, masa manfaat 10 tahun, nilai sisa 20 juta.
Pada 31/12/2X13 Entitas menemukan kesalahan bahwa nilai peralatan tersebut seharusnya 620. Nilai sisa dan masa manfaat tidak berubah
Koreksi harus dilakukan dari tahun 2X08 sampai dengan 2X13.
Depresiasi lama (520-20) / 10 = 50
Depresiasi baru (620-20) / 10 = 60
Depresiasi 31/12/2X13 menggunakan depresiasi baru
Dr. Beban depresiasi 60
Cr. Akumulasi depresiasi 60
Koreksi 1/1/@X08 sampai 31/12/2X13
Db. Saldo Laba 50
Cr. Akumulasi depresiasi 50
Investasi Efek Tertentu
Efek adalah surat berharga utang atau ekuitas
Klasifikasi pada saat perolehan berdasarkan tujuan manajamen:
dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity)
diperdagangkan (trading)
tersedia untuk dijual (available for sale)
HTM disajikan sebesar biaya perolehan dikurangi amortisasi premi atau diskonto
Trading disajikan sebesar nilai wajar pada tanggal neraca
AFS dinilai pada nilai wajar pada tanggal neraca
Penyajian di neraca (classified balance sheet):
Trading sebagai aset lancer
HTM dan AFS sebagai aset lancar atau tidak lancar berdasarkan keputusan manajemen, kecuali akan jatuh tempo pada tahun berikutnya harus sebagai aset lancar.
Laporan arus kas:
Trading: arus kas operasi
AFS dan HTM: arus kas investasi
Persediaan
Persediaan:
Untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
Dalam proses produksi untuk kemudian dijual
Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa
Biaya perolehan persediaan mencakup seluruh biaya pembelian, biaya koversi, dan biaya lainnya yang terjadi untuk membawa persediaan ke kondisi dan lokasi sekarang
Biaya pembelian persediaan:
Harga beli, bea impor, pajak lainnya (kecuali yang kemudian dapat ditagih kembali kepada otoritas pajak), biaya pengangkutan, biaya penanganan, dan biaya lainnya yang secara langsung dapat diatribusikan pada perolehan barang jadi, bahan, dan jasa. Diskon dagang, potongan, dan lainnya yang serupa dikurangkan dalam menentukan biaya pembelian.
Biaya konversi: overhead produksi tetap dan variabel
Nilai persediaan diukur pada nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih
Biaya perolehan
Biaya pembelian
Biaya konversi
Biaya lainnya untuk membawa persediaan ke kondisi sekarang
Nilai realisasi bersih
Harga jual dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan menjual
Tidak dapat diakui sebagai biaya persediaan, sehingga harus menjadi beban tahun berjalan:
Biaya bahan tidak terpakai, tenaga kerja dan biaya produksi lainnya yang tidak normal;
Biaya penyimpanan, kecuali biaya yang diperlukan dalam proses produksi sebelum tahap produksi selanjutnya;
Biaya overhead administratif yang tidak berkontribusi untuk membuat persediaan ke kondisi dan lokasi sekarang; dan
Biaya penjualan.
Rumus biaya yang dapat dipergunakan:
Identifikasi khusus (untuk persediaan yang sifatnya khusus)
Masuk pertama keluar pertama (MPKP = FIFO)
Rata-rata tertimbang
Metode masuk terakhir keluar pertama (MTKP = LIFO) tidak diperkenankan.
Pada setiap tanggal pelaporan, entitas harus menilai apakah persediaan mengalami penurunan nilai, dengan
Membandingkan jumlah tercatat setiap pos persediaan dengan harga jual dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan menjual (nilai realisasi bersih = NRV)
Jika jumlah tercatat > nilai realisasi bersih, maka persediaan diturunkan nilainya hingga sebesar nilai realisasi bersih
Selisih nilai realisasi bersih dan jumlah tercatat diakui sebagai kerugian penurunan nilai yang merupakan beban periode berjalan.
Ilustrasi Nilai Realisasi Bersih
Biaya persediaan barang belum jadi: Rp 8 juta
Harga jual: Rp 12.5 juta
Biaya untuk menyelesaikan barang: Rp 4.5 juta
Biaya untuk menjual: Rp 500 ribu
Ilustrasi Penghitungan Nilai Realisasi Bersih sebagai berikut :
Nilai jual persediaan Rp 12 juta
Dikurangi: Estimasi biaya penyelesaian Rp 4.5 juta
Estimasi biaya penjualan Rp 500 ribu Rp 5 juta
Nilai Realisasi Bersih (NRB) Rp 7 juta
Nilai persediaan (NRB) Rp 7 juta
Biaya Rp 8 juta
Kerugian penurunan nilai persediaan (Rp 1 juta)
Investasi pada Asosiasi dan Anak
Entitas asosiasi: investor mempunyai pengaruh signifikan
Biasanya 20% hak suara atau lebih.
Entitas anak: entitas yang dikendalikan oleh induk.
Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan metode biaya (cost method).
Dividen menambah pendapatan investasi
Investasi pada anak dengan metode ekuitas, dan tidak dibuat laporan konsolidasian.
Pendapatan menambah investasi
Dividen mengurangi investasi
Pencatatan Awal investasi – Metode Ekuitas Anak
Dalam metode ekuitas, pencatatan pada awal investasi sama dengan pencatatan yang dilakukan dengan menggunakan metode lainnya.
Pada Tanggal 6 Januari PT. Hilon Indonesia membeli saham Rp 400,000 untuk 60% dari saham yang dimiliki PT. XZY
Jurna pada tanggal Jan.6 :
Debet Investasi pada PT. XZY 400,000
Kredit Kas 400,000
(Jurnal untuk mencatat pembelian investasi saham)
Pembagian Laba Bersih
Pada Metode Ekuitas, Laba bersih yang dimiliki oleh perusahaan investee akan menambah nilai investasi dari investor.
Pada Tanggal 31 Desember PT. XZY melaporkan adanya laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan sebesar Rp 100,000. dan membagikan dividen Rp 80.0000
Jurnal pada tanggal Des.31
Dr. Investasi pada PT. XZY 60,000 (Rp100,000 x 0.6)
Cr. Pendapatan Investasi 60,000
(Jurnal untuk mencatat pengumuman laba bersih)
Jurnal pada tanggal Des.31
Dr. Kas 48,000 (Rp 80,000 x 0.6)
Cr. Investasi pada PT. XZY 48,000
(Jurnal untuk mencatat pengumuman dividen)
Metode cost - Asosiasi
PT. Hilon Indonesia membeli kepemilikan PT. ABC sebanyak 40% secara tunai Rp 100.000 pada 1 Januari 20x1
PT. ABC selama tahun 20X1 melaporkan laba sebesar Rp 20.000 dan membagikan dividen Rp 12.000
Jurnal pada tanggal Des.31 20X1
Dr. Investasi pada PT. ABC 100.000
Cr. Kas 100.000
Dr. Kas 4.800 (Rp 12,000 x 0.4)
Cr. Pendapatan Inv. pd prsh. asosiasi 4.800
Investasi Pada Joint Venture
Joint venture: perjanjian kontraktual antara beberapa pihak untuk menjalankan aktivitas ekonomi
Pengendalian bersama: kesepakatan kontraktual untuk bersama-sama mengendalikan suatu aktivitas ekonomi sehingga keputusan strategis diambil bersama-sama.
Tipe:
PBO (Pengendalian Bersama Operasi)
PBA (Pengendalian Bersama Aset)
PBE (Pengendalian Bersama Entitas)
PBO (Pengendalian Bersama Operasi):
Masing-masing venturer menggunakan aset tetapnya, dan mengelola sendiri persediaannya.
Masing-masing venturer juga memikul pengeluarannya, menyelesaikan kewajibannya serta mencari sumber pendanaan untuk aktivitasnya sendiri.
Aset, kewajiban dan beban sendiri dicatat masing-masing
Perjanjian mengatur pembagian pendapatan dan beban bersama.
PBA (Pengendalian Bersama Aset):
Para venturer melakukan pengendalian bersama dan kepemilikan bersama atas satu atau lebih aset yang diserahkan oleh venturer, atau dibeli untuk digunakan dalam melaksanakan kegiatan joint venture.
Pengendalian bersama dan kepemilikan bersama atas satu atau lebih asset
Setiap venturer membukukan bagian aset, kewajiban, bagian pendapatan dan beban
PBE (Pengendalian Bersama Entitas) :
Joint venture yang melibatkan pendirian suatu perusahaan, persekutuan atau entitas lain dimana setiap venturer memiliki bagian.
Entitas beroperasi dengan cara yang sama dengan entitas lain, kecuali adanya perjanjian kontraktual antar venturer untuk membuat pengendalian bersama atas aktivitas ekonomi tersebut.
Investor mencatat investasi pada PBE pada biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai.
Properti Investasi
Properti Investasi adalah tanah dan atau bangunan yang dikuasai pemilik atau lessee sewa pembiayaan yang disewakan atau untuk kenaikan nilai dan bukan untuk digunakan untuk proses produksi atau penyediaan jasa atau tujuan administasi atau dijual dalam kegiatan sehari-hari.
Dicatat pada nilai perolehan yaitu harga pembelian dan setiap pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung.
Setelah perolehan awal maka properti investasi dicatat pada nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai (cost model).
Aset Tetap
Aset tetap:
Aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan ke pihak lain atau untuk tujuan administratif dan
Diharapkan digunakan lebih dari satu periode.
Diakui sebagai aset jika memenuhi prinsip pengakuan.
Pada saat perolehan, aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan:
harga beli,
biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset tetap dan
estimasi awal biaya pembongkaran aset, biaya pemindahan dan biaya restorasi lokasi.
Jika pembayaran atas perolehan aset ditangguhkan maka diakui setara nilai tunainya dan diakui beban keuangan.
Aset tetap setelah perolehan awal dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai.
Revaluasi aset tetap sesuai dengan ketentuan pemerintah diperkenankan
Pengeluaran setelah perolehan awal diakui bila memperpanjang umur manfaat, meningkatkan kapasitas, mutu, standar kinerja atau manfaat ekonomi lainnya.
Beban penyusutan diakui dalam laporan laba rugi kecuali sebagai bagian perolehan aset.
Beban penyusutan dihitung berdasarkan alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan selama umur manfaat.
Metode penyusutan harus mencerminkan ekspektasi pola penggunaan manfaat ekonomi masa depan aset.
Metode penyusutan antara lain garis lurus, saldo menurun atau jumlah unit produksi
Saat aktiva tetap dijual, pemilik bisa untung, rugi, atau impas.
Jika harga jual sama dengan nilai buku, tidak ada untung atau rugi (impas).
Jika harga jual lebih kecil dari nilai buku, menderita rugi sebesar selisihnya.
Jika harga jual lebih besar dari nilai buku, mendapat untung sebesar selisihnya
Untung dan rugi akan dilaporkan pada laporan laba rugi sebagai pendapatan atau kerugian lainnya
Penurunan nilai diakui pada saat terjadinya.
Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomi di masa depan yang diekspektasi dari penggunaan atau pelepasannya.
Aset Tidak Berwujud
Aset tidak berwujud: aset non moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik.
Syarat identifikasi:
Dapat dipisahkan dari aset lainnya atau terbagi terpisah atau dapat dijual, dialihkan, dilisensikan, disewakan atau ditukarkan baik invidual atau bersama.
Muncul dari hak kontraktual atau hak hukum lainnya.
Dapat diakui jika memenuhi prinsip pengakuan.
Aset tidak berwujud pada saat perolehan diukur pada biaya perolehannya.
Aset tidak berwujud dihasilkan secara internal tidak diakui dan pengeluaran tersebut dicatat sebagai beban.
Pengeluaran yang awalnya diakui sebagai beban tidak boleh diakui sebagai bagian perolehan aset tidak berwujud dikemudian hari.
Aset tidak berwujud setelah perolehan diukur pada nilai perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai.
Semua aset tidak berwujud diakui sebagai aset dengan umur manfaat terbatas
Umur manfaat aset tidak berwujud yang berasal dari hak kontraktual atau hak hukum lainnya tidak boleh melebihi periode hak kontraktual atau hak hukum.
Jika entitas tidak mampu mengestimasi umur manfaat suatu aset tidak berwujud, maka umur manfaatnya dianggap 10 tahun.
Nilai residu dianggap nol, kecuali dalam kondisi tertentu.
Metode amortisasi dipilih, jika tidak dapat dilakukan secara andal maka menggunakan metode garis lurus.
Telaah ulang atas umur dan metode amortisasi dilakukan pada saat terdapat indikasi perubahan terkait dengan asset
Jika berubah maka mengikuti perubahan sebagai estimasi akuntansi.
Rugi penurunan nilai diakui pada saat terjadinya.
Aset tidak berwujud dihentikan pada saat dilepaskan atau tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan atas penggunaan atau pelepasan
Sewa
Klasifikasi sewa tergantung pada substansi transaksi dan bukan bentuk hukumnya.
Sewa pembiayaan jika sewa mengalihkan secara substansi seluruh manfaat dan risiko kepemilikan aset kepada lessee, jika tidak maka sebagai sewa operasi.
Klasifikasi sewa dilakukan pada awal sewa dan tidak berubah selama masa sewa kecuali lessee dan lessor sepakat mengubah persyaratan sewa sehingga klasifikasi sewa harus dievaluasi ulang.
Sewa Pembiayaan jika memenuhi salah satu:
sewa mengalihkan kepemilikan aset pada lessee pada akhir masa sewa
lessee mempunyai hak opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan
masa sewa adalah sebagian besar umur ekonomis aset yaitu sama atau lebih dari 75% umur ekonomis aset sewaan.
pada awal masa sewa nilai kini pembayaran sewa minimum sama atau lebih dari 90% nilai wajar aset sewaan
aset sewaan bersifat khusus dan dimana hanya lessee yang dapat menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material.
Sewa Pembiayaan– Laporan Keuangan Lessee
Mencatat aset dan kewajiban sebesar nilai tunai pembayaran sewa ditambah nilai residu
Mencatat depresiasi selama umur manfaat aset atau masa sewa. Bila tidak ada pengalihan: yang lebih rendah antara masa sewa dan umur manfaatnya
Pembelian aset sewaan sebelum berakhirnya masa sewa menyebabkan keuntungan atau kerugian
Tingkat diskonto: tingkat bunga yang dibebankan lessor atau tingkat bunga yang berlaku pada awal sewa
Mencatat pembayaran minimum
Pelunasan kewajiban
Beban keuangan
Sewa Pembiayaan– Laporan Keuangan Lesor
Menyewakan aset dan mencatat penanaman neto sewa
Penanaman neto sewa = jumlah piutang sewa + nilai residu – pendapatan sewa belum diakui
Mencatat pendapatan sebagai tingkat pengembalian berkala atas penanaman neto sewa
Sewa Operasi
Lessee:
Tidak mencatat aset sewaan
Mencatat beban sewa secara straight line
Lessor:
Mencatat aset sewaan (termasuk depresiasi)
Mencatat penerimaan secara straight line
Transaksi Jual dan Sewa Balik
Harus diperlakukan sebagai dua transaksi terpisah, yaitu:
transaksi jual dan
transaksi sewa
Selisih harga jual dan nilai tercatat aset yang dijual harus:
diakui sebagai keuntungan atau kerugian ditangguhkan
diamortisasi secara proporsional dengan beban penyusutan (jika sewa balik merupakan sewa pembiayaan) atau beban sewa (jika sewa balik merupakan sewa operasi)
Kewajiban Diestimasi
Kewajiban diestimasi adalah kewajiban yang waktu dan jumlahnya belum pasti.
Entitas mengakui kewajiban diestimasi jika:
terdapat kewajiban kini sebagai hasil dari peristiwa masa lalu
kemungkinan (lebih mungkin dibandingkan tidak mungkin) terjadi arus keluar manfaat ekonomis pada saat penyelesaian
jumlah kewajiban dapat diestimasi secara andal
Jumlah kewajiban diestimasi ditelaah setiap tanggal pelaporan dan melakukan penyesuaian untuk mencerminkan estimasi terbaik.
Dicatat sebagai hasil estimasi terbaik atas pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal neraca.
Diukur pada nilai kini jika dampaknya material.
Kewajiban Kontinjensi
Kewajiban kontinjensi merupakan
kewajiban potensial yang belum pasti; atau
kewajiban kini yang tidak diakui karena mungkin terjadi, tapi tampaknya tidak, atau jumlahnya tidak dapat diestimasi secara andal
Kewajiban kontinjensi tidak diakui, tapi pengungkapan diperlukan.
Contoh-contoh Kewajban Kontijensi :
Peristiwa
Kewajiban diestimasi atau kontinjensi
Penutupan suatu divisi – komunikasi dan rencana implementasi sebelum akhir periode pelaporan
Kewajiban diestimasi sebesar biaya yang mungkin terjadi
Kasus pengadilan – pengacara memberikan opini kemungkinan entitas diputuskan tidak bersalah.
Kewajiban kontinjensi, dengan pengungkapan.
Kasus pengadilan – pengacara memberikan opini kemungkinan entitas diputuskan bersalah.
Kewajiban diestimasi, sebesar estimasi terbaik untuk penyelesaian kewajiban
Ilustrasi Kewajiban Diestimasi – Garansi
Biaya garansi terestimasi:
3% dari 20,000 unit @Rp 150 ribu = Rp 90 juta
Ayat jurnal penyesuaian:
Dr. Biaya garansi Rp 90 juta
Cr. Kewajiban terestimasi (garansi) Rp 90 juta
Misal pada 2012: (200 unit diperbaiki Rp 150 ribu)
Dr. Kewajiban terestimasi (garansi) Rp 30 juta
Cr. Persediaan Rp 28 juta
Cr. Gaji terutang Rp 2 juta
Ekuitas
Ekuitas dapat diterapkan untuk setiap entitas usaha
Bentuk hukum entitas
Entitas Perorangan
Persekutuan Perdata
Firma
CV
Perseroan Terbatas
Koperasi
Entitas PT Modal saham meliputi:
Saham preferen
Saham biasa
Tambahan modal disetor Antara lain: agio saham , sumbangan , tambahan modal dari penjualan kembali saham diperoleh kembali dengan harga di atas jumlah yang dibayarkan pada saat perolehannya
Penyajian ekuitas
Ekuitas
Modal saham – modal dasar 10.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1000.
Modal saham disetor penuh – 5.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000
5.000.000
Tambahan modal disetor
1.000.000
Jumlah modal saham
6.000.000
Saldo laba
2.450.000
Jumlah ekuitas
8.450.000
Perolehan kembali saham
Entitas dapat menarik kembali saham yang telah dikeluarkan dan disebut Treasury Stock.
Terdapat 2 metode yaitu:
Metode biaya
saham yang dibeli kembali dicatat sesuai harga perolehan kembali
disajikan sebagai akun pengurang ekuitas
Metode par value
saham yang dibeli kembali dicatat pada harga nominal
disajikan sebagai akun pengurang modal saham
Penyajian ekuitas – treasury stock
Ekuitas
Modal saham – modal dasar 10.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1000.
Modal saham disetor penuh – 5.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000
5.000.000
Tambahan modal disetor
1.120.000
Jumlah modal saham
6.120.000
Saldo laba
2.450.000
Treasury stock – 100 lembar @900
(90.000)
Jumlah ekuitas
8.480.000
Pembagian dividen
Kewajiban entitas untuk membagi dividen timbul pada saat pengumuman pembagian dividen
Bentuk dividen:
dividen kas
dividen saham, berasal dari saldo laba yang diinvestasikan kembali oleh pemegang saham dalam bentuk moda disetor, dicatat berdasarkan nilai wajar saham
Pendapatan
Jenis pendapatan:
Penjualan barang
Penyediaan jasa
Kontrak konstruksi
Penggunaan aset entitas oleh pihak lain: bunga, royalti atau dividen
Tidak termasuk perjanjian sewa, dividen yang diterima dari investasi anak dan asosiasi, serta perubahan nilai wajar investasi efek tertentu.
Pendapatan diukur pada nilai wajar atas pembayaran yang diterima atau masih harus diterima secara bruto.
Nilai yang menjadi bagian pihak ketiga harus dikeluarkan dari pendapatan.
Jasa keagenan hanya diakui sebesar komisi keagenan saja, jumlah yang diperoleh atas nama pihak prinsipal bukan merupakan pendapatan entitas.
Pembayaran tangguh maka pendapatan diakui sebesar nilai tunai (nilai wajar), selisih diakui sebagai pendapatan bunga.
Entitas harus mengukur pendapatan berdasarkan nilai wajar atas pembayaran yang diterima atau masih harus diterima.
Untuk pembayaran tangguhan, jika merupakan transaksi keuangan,
maka nilai kini dari seluruh pembayaran diakui sebagai pendapatan
selisih nilai kini dan nilai nominal pembayaran diakui sebagai pendapatan bunga
Pertukaran barang atau jasa
Barang dan jasa sejenis dan bernilai sama:
entitas tidak dapat mengakui pendapatan
Barang dan jasa yang tidak sejenis:
entitas harus mengakui pendapatan ketika barang telah dijual atau jasa diberikan
transaksi diukur pada nilai wajar kecuali :a) transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial; b) nilai wajar dari aset yang diterima ataupun aset yang dilepas tidak dapat diandalkan:
apabila transaksi tidak bisa diukur pada nilai wajar, maka transaksi diukur pada jumlah tercatat dari aset yang dilepas
Penjualan barang
Pendapatan diakui jika semua kondisi berikut telah terpenuhi:
Entitas telah mengalihkan risiko dan manfaat yang signifikan dari kepemilikan barang kepada pembeli;
Entitas tidak mempertahankan mengendalian efektif atas barang yang terjual;
Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;
Ada kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan dengan transaksi akan mengalir masuk ke dalam entitas; dan
Biaya yang telah atau akan terjadi sehubungan dengan transaksi dapat diukur secara andal
Ilustrasi Transaksi:
Sebuah toko bernama “Terang Jaya” menjual peralatan elektronik, salah satunya televisi. Pada tanggal 6 Maret 2012, seorang pelanggan membeli satu unit televisi untuk dipasang di rumahnya seharga Rp 3.000.000,-
Terang Jaya mengakui pendapatan pada saat televisi diterima oleh pelanggan sebesar Rp 3.000.000,- oleh karena proses instalasi televisi tidak rumit.
Penyediaan jasa
Entitas harus mengakui pendapatan sesuai dengan tahap penyelesaian dari transaksi pada akhir periode pelaporan (biasanya disebut metode persentase penyelesaian).
Hasil suatu transaksi dapat diestimasi secara andal apabila memenuhi semua kondisi berikut:
Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;
Ada kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomis akan mengalir kepada entitas;
Tingkat penyelesaian transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal; dan
Biaya yang terjadi dalam transaksi dan biaya penyelesaian transaksi dapat diukur secara andal.
Bunga, royalti dan dividen
Entitas harus mengakui pendapatan yang muncul dari penggunaan aset oleh entitas yang lain yang menghasilkan bunga, royalti dan dividen ketika
ada kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomis yang berhubungan dengan transaksi akan mengalir kepada entitas;
jumlah pendapatan tersebut dapat diukur secara andal.
Bunga harus diakui secara akrual
Royalti harus diakui dengan menggunakan dasar akrual sesuai dengan substansi dari perjanjian yang relevan; dan
Dividen harus diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran telah terjadi.
Ilustrasi Transaksi:
Pada tanggal 11 November 2011, Reva menyerahkan draft buku yang baru selesai ditulisnya kepada penerbit “Jendela Pustaka”. Setelah melalui tahap pemeriksaan dan uji kelayakan, pada tanggal 11 Desember 2011, pihak penerbit mengirimkan pemberitahuan kepada Reva untuk menandatangani kontrak penerbitan dan distribusi buku.
Kontrak telah ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 13 Desember 2011 dengan nilai Rp 200 juta.
Reva mengakui pendapatan royalti senilai Rp 200 juta pada tanggal 13 Desember 2011, karena kejadian acuan (penandatanganan kontrak) telah terjadi.
Biaya Pinjaman
Biaya pinjaman adalah bunga dan biaya lainnya yang timbul dari kewajiban keuangan suatu entitas, termasuk :
Bunga cerukan bank dan pinjaman jangka pendek dan panjang
Amortisasi diskonto atau premium pinjaman
Amortisasi biaya tambahan pinjaman
Beban pembiayaan sewa pembiayaan
Perbedaan nilai tukar dari pinjaman mata uang asing yang dianggap sebagai penyesuaian terhadap biaya bunga.
Entitas harus mengakui seluruh biaya pinjaman sebagai beban pada laporan laba rugi di periode terjadinya
Kerugian penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali
Penurunan nilai pinjaman dan piutang dinilai sebesar estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih. Penurunan nilai memperhatikan pengalaman, prospek usaha & industri, kondisi keuangan dengan penekanan pada arus kas, kemampuan membayar, agunan.
Penurunan nilai Persediaan:
Penurunan terjadi sebagai konsekuensi penilaian berdasarkan harga jual dikurangi biaya menyelesaikan dan menjual.
Pemulihan penurunan nilai diakui maksimal sebesar rugi yang telah diakui.
Penurunan nilai Aset lain:
Entitas harus menilai pada setiap tanggal laporan apakah terjadi indikasi bahwa ada aset yang turun nilainya.
Kerugian penurunan nilai dan pemulihan kerugian diakui dalam laporan laba rugi
Pemulihan penurunan nilai tidak boleh melebihi niliai yang ditentukan
Indikasi: sumber informasi eksternal atau sumber informasi internal
Imbalan Kerja
Ruang Lingkup:
Imbalan jangka pendek
Imbalan pascakerja
Imbalan kerja jangka panjang lainya
Pesangon pemutusan kerja.
Prinsip umum: entitas mengakui biaya seluruh imbalan kerja yang menjadi hak pekerja akibat jasa yang diberikan kepada entitas selama periode pelaporan yaitu sebagai kewajiban setelah dikurangi jumlah yang telah dibayarkan, dan sebagai beban kecuali bab lain mensyaratkan diakui sebagai bagian perolehan aset.
Imbalan jangka pendek, diakui pada nilai tidak terdiskonto dalam laporan laba rugi saat terjadinya atau diakui sebagai bagian perolehan aset sesuai SAK ETAP.
Upah, gaji, iuran jaminan sosial
Program bagi laba bonus
Cuti berimbalan
Pasca Kerja:
Manfaat pasti
Iuran pasti
Multi pemberi kerja: harus dikategorikan manfaat pasti atau iuran pasti.
Imbalan yang dijamin sebagai iuran pasti kecuali, jika memenuhi syarat para 23.11 harus diakui sebagai manfaat pasti.
Manfaat pasti:
Jika mampu maka menggunakan metode PUC untuk menghitung nilai kini kewajiban imbalan pasti.
Tingkat diskonto menggunakan tingkat bunga pasar obligasi perusahaan kualitas tinggi pada tanggal pelaporan, atau tingkat suku bunga obligasi pemerintah.
Jika tidak mampu, maka menggunakan PUC yang disederhanakan, sesuai para 23.17
Jika terdapat surplus aset dari program dibandingkan dengan kewajiban maka entitas mengakui surplus sebagai aset hanya jika dapat dipulihkan melalui pengurangan iuran masa depan atau pengembalian dari program.
Biaya imbalan kerja diakui beban atau diakui sebagai bagian perolehan aset sesuai SAK ETAP.
Entitas harus mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial yang terjadi dan mengakui dalam laporan laba rugi atau di ekuitas sebagai pilihan kebijakan akuntansi yang diterapkan konsisten. (Full recognition, tidak ada penggunaan koridor 10%).
Jangka panjang lainya:
Cuti hari raya jangka panjang
Imbalan pengabdian
Bonus atau bagi hasil melebihi 12 bulan sejak tanggal pelaporan
Kompensasi yang ditunda
Entitas mengakui imbalan kerja jangka panjang lainya sebagai kewajiban yang diukur pada nilai neto nilai kini kewajiban dikurangi dengan nilai wajar aset program pada tanggal pelaporan, dan mengakui beban atau bagian perolehan aset.
Pesangon Pemutusan Kerja
Harus ada komitmen kuat entitas untuk memutus masa kerja pekerja atau memberikan PKK sebagai akibat penawaran untuk pengurangan jumlah pekerja secara sukarela.
Entitas mengakui PKK sebagai beban pada saat terjadinya PKK (segera).
Diukur dengan estimasi terbaik pembayaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kewajiban pada tanggal pelaporan.
Pajak Penghasilan
Diakui berdasarkan kewajiban pajak periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar.
Jika terdapat kelebihan bayar maka diakui sebagai aset.
Pajak tangguhan tidak diatur.
Mata Uang Pencatatan dan Pelaporan
Menggunakan mata uang rupiah.
Entitas dapat menggunakan mata uang lain sepanjang memenuhi sebagai mata uang fungsional.
Mata uang pencatatan harus sama dengan mata uang pelaporan.
Mata uang fungsional: indikator arus kas, indikator harga jual, indikator biaya.
Penentuan saldo awal untuk pencatatan akuntansi dilakukan dengan mengukur seolah-olah mata uang fungsional telah digunakan sejak terjadinya transaksi.
Transaksi dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat pada pengakuan awal dengan menggunakan kurs tunai pada tanggal transaksi.
Pada akhir periode pelaporan, entitas harus melaporkan:
pos moneter dengan kurs tanggal neraca
pos moneter yang diukur dengan biaya perolehan historis dengan kurs pada tanggal transaksi
pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dengan kurs pada tanggal nilai wajar.
Keuntungan atau kerugian diakui pada beban tahun berjalan dan keuntungan atau kerugian yang terkait langsung dengan transaksi ekuitas dibebankan ke ekuitas.
Peristiwa setalah Akhir Periode Pelaporan
Dua jenis peristiwa setelah tanggal neraca
Peristiwa setelah tanggal laporan yang memerlukan penyesuaian
Peristiwa yang tidak memerlukan penyesuaian.
Dividen yang diumumkan setelah tanggal laporan tidak boleh diakui sebagai kewajiban pada akhir perode laporan.
Tanggal penyelesaian laporan keuangan diungkapkan.
Pengungkapan Hubungan Istimewa
Substansi hubungan bukan semata-mata bentuk hukum
Tidak dianggap hubungan istimewa:
Dua entitas yang memiliki satu direktur atau personil manajemen kunci secara umum yang tidak memenuhi ketentuan dalam para 28.3
Dua venturer karena berbagi pengendalian bersama atas JV
Pihak-pihak: penyandang dana, serikat dagang, entitas pelayanan umum, departemen dan instansi pemerintah.
Pelanggan, pemasok, pemilik hak waralaba, distributor atau agen umum dimana entitas mengadakan transaksi dengan volume besar, semata-mata akibat ketergantungan ekonomi.
Pengungkapan:
Hubungan anak – induk, meski tidak ada transaksi
Kompensasi personil manajemen kunci
Transaksi dengan pihak hubungan istimewa diungkapkan sesuai para 28.8: jumlah transaksi, jumlah saldo, penyisihan piutang, dan beban.
Pengungkapan dipersyaratkan sesuai kategori:
Pihak yang memiliki pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan
Entitas anak, JV, entitas asosiasi
Personil manajemen kunci entitas dan entitas induk
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainya.
Entitas tidak boleh menyatakan bahwa transaksi dengan pihak hubungan istimewa dibuat dalam syarat yang setara dengan transaksi pertukaran antara pihak-pihak yang paham dan berkeinginan melakukan transaksi yang wajar, kecuali syarat tersebut dapat dibenarkan.

Comments